Sepuluh ribu tahun yang lalu, sekitar 8000 SM, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Tegal di Jawa Tengah, Indonesia, akan berada di era Pra-Sejarah, jauh sebelum catatan tertulis atau pembentukan kerajaan-kerajaan klasik di Jawa. Berikut beberapa aspek yang mungkin menggambarkan kondisi wilayah tersebut pada masa itu:
Masyarakat Pemburu-Pengumpul: Masyarakat hidup sebagai pemburu-pengumpul, bergantung pada sumber daya alam untuk makanan, termasuk berburu hewan dan mengumpulkan buah-buahan, akar, dan tanaman lain.
Perkembangan Pertanian Awal: Mungkin sudah ada tanda-tanda awal pertanian, seperti budidaya tanaman sederhana dan pemeliharaan hewan domestik.
Pemukiman Sederhana: Pemukiman manusia mungkin sangat sederhana, terdiri dari gubuk atau tenda yang terbuat dari bahan-bahan alam seperti kayu, daun, dan kulit hewan.
Alat Batu: Alat-alat yang digunakan adalah alat batu yang dibentuk untuk berbagai keperluan seperti memotong, menggali, dan berburu.
Seni dan Simbolisme: Mungkin ada bentuk seni dan simbolisme awal, seperti lukisan gua atau ukiran pada batu dan kayu, meskipun bukti spesifik dari wilayah Tegal mungkin sulit ditemukan.
Interaksi Sosial dan Komunikasi: Bentuk komunikasi dan interaksi sosial akan sangat dasar dan berfokus pada kelangsungan hidup dan kegiatan kelompok.
Lingkungan dan Iklim: Lingkungan akan lebih alami dan belum terpengaruh oleh kegiatan manusia skala besar. Iklim dan kondisi geografis dapat berbeda dari kondisi saat ini.
Informasi tentang era ini sangat terbatas dan banyak bergantung pada temuan arkeologis. Tidak banyak catatan tertulis atau sumber sejarah yang dapat memberikan gambaran spesifik tentang wilayah Tegal pada masa itu.